TRAVEL

Tempat Wisata Di Puncak Jaya Paling Populer

topfitnesstips.online –  Tempat Wisata Puncak Jaya yang Paling Populer – Puncak Jaya merupakan salah satu kabupaten di Papua
yang sangat terkenal dengan potensi wisata alamnya yang sangat besar.
Mulai dari kawasan hutan, pertambangan, kekayaan flora dan fauna, hingga keindahan alam yang selalu menjadi daya tarik tersendiri.
Luas kawasan hutan di kabupaten ini mencapai 1.453,20 hektare dan memiliki hasil hutan yang sangat diandalkan seperti kayu merbau,
kayu matua, kayu mangrove, dan kayu gaharu.

Tempat Wisata Puncak Jaya yang Wajib Dikunjungi

Ini Beda Carstensz Pyramid Dan Puncak Jaya - I Papua

Wisatawan yang berkunjung ke Puncak Jaya saat liburan tidak akan pernah melewatkannya
karena Papua memiliki banyak sekali objek wisata yang bisa dijelajahi.
Mau tahu tempat mana saja yang paling populer? Simak ulasan objek wisata di Puncak Jaya berikut ini.

Puncak Jaya Wijaya

Pendakian Gunung Jaya Wijaya, Ketinggian, dan Kenapa Ada Salju?

Gunung tertinggi di Indonesia dan satu-satunya yang tertutup salju adalah Gunung Jayawijaya yang terletak di Papua.
Ketinggian gunung ini mencapai 4.884 meter.
Tidak semua pendaki benar-benar bisa mencapai puncaknya.
Mendaki Gunung Jayawijaya membutuhkan persiapan, pengalaman, dan kebugaran fisik yang prima.
Biaya pendakian gunung ini juga cukup tinggi. Sebab, Anda akan membutuhkan dana puluhan juta rupiah.
Kebanyakan operator tur pendakian mematok harga hingga 50 juta rupiah.
Tentu saja, itu sangat mahal karena Anda harus menanggung banyak tanggung jawab dan risiko dalam proses pendakian.
Jadi, jika Anda ingin mendaki di sini, sebaiknya pikir-pikir lagi.
Sebab, cukup banyak kasus pendaki berpengalaman yang meninggal saat pendakian.
Meski tidak bisa mencapai puncak, setidaknya Anda bisa menikmati suasana di kaki Gunung Jayawijaya.
Jangan khawatir. Pemandangan di kaki gunung tetap memanjakan mata. Udara di sana segar dan sangat bersih,
paru-paru Anda pun teroksigenasi tanpa polusi.
Di sana juga banyak spot foto Instagramable yang bisa Anda manfaatkan untuk berfoto dengan kamera Anda.

Gunung Sumantri

Penampakan Es Abadi Indonesia

Jika Anda memang ingin mendaki tetapi tidak bisa sampai ke Puncak Jaya, pertimbangkan untuk mendaki Gunung Sumantri.
Pegunungan ini memiliki banyak sebutan, antara lain Sumantri, Sumantri Brodjonegoro, dan Gak Poloe.
Jarak dari Puncak Jaya sendiri sebenarnya tidak terlalu jauh, hanya 2 km. Oleh karena itu,
puncak Sumantri diselimuti salju abadi yang menutupi sebagian puncaknya.

Pendaki pertama yang mencapai Sumantri adalah seorang pendaki bernama Heinrich Harrer dan kawan-kawan.
Ia berhasil mencapai puncak pada tahun 1962. Itu sudah lama sekali, tetapi kisahnya tidak akan pernah terlupakan.
Seperti Puncak Jaya, jika ingin mendaki Gunung Sumantri, Anda perlu mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang,
karena ketinggiannya mencapai 4.870 meter.
Tidak mungkin untuk mendakinya dalam waktu satu hari.
Bahkan, orang yang sudah berpengalaman pun mungkin membutuhkan waktu dua hari perjalanan.

Sangat disarankan bagi pemula untuk memulai dengan mendaki gunung yang lebih pendek.
Ini akan memberi Anda stamina untuk menaklukkan medan pegunungan yang lebih sulit dan puncak yang lebih tinggi nantinya.
Selain itu, jangan memaksakan diri untuk mendaki sendirian.
Toh, Anda butuh partner pendakian agar lebih menyenangkan dan aman.
Banyak pendaki lokal yang menyelenggarakan tur terbuka yang dapat diikuti oleh siapa saja, jadi kami sarankan untuk bergabung dengan mereka.

Perkampungan Suku Dani

Belajar Kehidupan Dari Perkampungan Suku Dani - Destinasi Travel Indonesia

Selain menikmati keindahan alam Papua, sembari menjelajahi pemandangan Puncak Jaya,
Anda dapat menyempatkan diri untuk mengunjungi desa Suku Dani yang tinggal di Lembah Baliem.
Suku Dani sendiri merupakan salah satu masyarakat adat Papua yang masih melestarikan adat istiadat dan budaya leluhurnya.
Oleh karena itu, cara hidup mereka sangat dijunjung tinggi. Tidak heran jika banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi desa Dani.

Memasuki desa, wisatawan dapat melihat rumah adat yang dibangun sesuai tradisi, yaitu rumah honai.
Beberapa pesta adat juga diadakan di sana, seperti upacara kelahiran, pernikahan, dan upacara kematian.
Selain itu, ada satu hal yang menarik, meskipun mungkin cukup ekstrem: kebiasaan potong jari.
Hal ini dilakukan sebagai ungkapan duka cita atas kematian orang yang dicintai.
Oleh karena itu, sebagian besar orang tua Suku Dani memiliki jari yang tidak lengkap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *