Roastery Kopi Dibalik Layar Yang Menyuguhkan Secangkir Nikmat Untuk Anda.
topfitnesstips – Roastery (Penyangraian/Pemanggangan), Ya proses ini tidak bisa kita tinggalkan jika ingin
membahas bagaimana cita rasa dalam kopi yang konsisten hadir dalam tiap seduhannya, seperti aliran sungai,
penyangraian adalah hilir yang tidak boleh terlewat. jika 60% kualitas didapatkan pada masa pembudidayaan,
30% pada prosessing panen, 20% dalam proses pemanggangan, dan 10% dimeja barista. Tapi 20% dalam proses
pemanggangan itu adalah peran penting bagaimana karakteristik dalam bijih kopi bisa dihadirkan secara optimal pada cangkir anda.
Penjelasan Singkat Dalam Praktiknya.
umumnya ada 3 tingkatan kematangan bijih yang bisa dijadikan referensi, namun pada praktiknya hal ini
memerlukan ketelitian dan perhatian khusus, karena kopi memiliki sifat yang mudah terpengaruh pada kondisi
lingkungannya dan jika berbeda mesin roasterynya bila diterapkan teknik pemanggangan yang sama pada kedua
jenis mesin yang berbeda(misal mesin dengan pemanas semi tradisional dan modern), maka rasa pada kopi
pasti akan berbeda juga, karena itu bagi tiap-tiap indutri kemahiran seorang roastery sangat diperlukan jika ingin
membangun signature cita rasa. Apa saja ketiga tingkat kematangan kopi tersebut ? mari kita simak penjelasannya.
Tingkat kematangan light.
Saat pemanggangan ingin dilakukan hal utama yang harus diperhatikan adalah mesin roastery nya, pemanasan
pemanggang dan kebersihannya dari debu dan kotoran atau plak dari pemanggangan sebelumnya yang
menempel harus dibersihkan karena jika dibiarkan akan mempengaruhi rasa “smokey” yang buruk pada kopi,
dan umumnya pemanasan mesin akan dipanaskan sampai menyentuh suhu 200°C-250°C, hal ini dilakukan
agar kopi dapat mengembang dengan panas yang sempurna. setelah itu perhatian difokuskan pada Green Bean
yang ingin dipanggang, Green Bean harus bersih dari kulit-kulit ari ranting dan daun atau kotoran yang lainnya
yang akan menggangu atau merusak cita rasa dari kopi. Tidak jarang terkadang ada batu atau benda benda
logam lainnya yang tidak sengaja terikut kedalam Green Bean karena itu umumnya mesin Roastery dilengkapi
magnet untuk mensortir batu atau bahan logan lainnya tersebut pada bagian corong dan pendinginannya.
Setelah Green Bean dengan kadar air sekitar 11%-15% dimasukkan, mulailah pemantauan suhu dan perubahan
warna dilakukan dan juga perhatian terhadap uap pemanggangan, ingin ditahan atau dibuang terlebih dahulu
karena hal ini dapat mempengaruhi tingkat keasaman pada kopi umumnya seorang roastery kopi akan
membuang uap pada proses pemanggangan awal karena uap awal ini memiliki tingkat asam yang tinggi dengan
membuka katup udara mesin roastery dan akan menutupnya kembali pada pada tingkat suhu atau di pantauan
menit menit tertentu, dan juga umumnya seorang roastery memiliki sampel untuk dijadikan patokan pada
tingkat kematangan seperti apa yang ingin dicapai atau tergantung pada permintaan konsumennya. Green Bean
akan mulai memasuki tahap drying, dan yellowing yang mana mulai kekuningan dan dan crack pertama atau
kuning kecoklatan. tahap ini umumnya dipraktekan untuk kopi specialty, seperti natural, wine, dan honey. pada
permintaan tertentu terkadang specialty juga diminta dipanggang sampai pada tahap medium awal dan tentu saja penyajiannya tidak menggunakan esspresso namun dengan manual Brew V60.
Tingkat Kematangan Medium.
Yap tingkat kematangan crack kedua ini adalah favorit kebanyakan orang, hal ini dikarenakan tingkat medium akan menghasilkan kopi dengan tekstur yang balance pada lidah, hal inipun memungkinkan kopi dapat dikombinasikan dengan berbagai macam penyajian sepeti minuman kekinian, manual brew, sanger(teknik penyajian espresso dan steam), dan Coffee Beer.
pada tingkat kematangan ini ada medium awal yang umumnya digunakan untuk manual brew, kemudian ada medium pertengahan dan medium to dark yang memilik warna coklat kemerahan dan biji yang merekah. tingkatan ini yang digemari oleh banyak orang dengan karakteristik rasa keasaman dan body yang seimbang.
Tingkat Kematangan Dark.
(Italian, Vienna, French roast) Tingkatan ini seperti tepian yang harus diperhatikan dengan ekstra hati-hati karena merupakan pembatas antara kopi layak disajikan atau tidak (Burn). Kematangan pada tahap crack ketiga ini umumnya akan memberikan rasa pahit yang dominan yang akan menutupi karakter rasa original kopinya, kopipun akan terlihat coklat gelap dan akan terlihat mengkilap dikarenakan mengeluarkan minyak dari hasil pemanggangan. sajian yang umumnya digunakan untuk tingkat kematangan ini biasanya, cappucino, latte (latte art), flat white, dan sebagainya.
Itu dia beberapa pembahasan kita yang bisa jadi referensi kamu, untuk mencoba mengeksplorasi rasa dan cara-cara baru dalam menikmati secangkir kopi, jangan lewatkan pembahasan menarik kita yang lainnya ya.
“Nikmat Harumnya Kopi Adalah Penemuan Terbaik Sepanjang Sejarah.”
Hugh Jackman