Pencabutan Gigi Dan Kondisi Nya Perlu Diperhatikan
topfitnesstips.online – Ada banyak alasan mengapa gigi perlu dicabut, mulai dari gigi berlubang hingga posisi gigi yang tidak normal. Namun, banyak orang yang takut ketika dokter menyarankan pencabutan gigi. Sebab ada anggapan bahwa pencabutan berbahaya dan dapat mengakibatkan kerusakan mata bahkan kebutaan. Tapi apakah itu benar?
Kepercayaan bahwa mencabut gigi bisa membuat buta sebenarnya hanyalah mitos belaka. Pasalnya, mata dan gigi memiliki cabang saraf yang berbeda dan tidak berhubungan langsung. Oleh karena itu, pencabutan tidak mempengaruhi saraf mata atau menyebabkan kebutaan.
Oleh karena itu, tidak perlu takut meski dokter menyarankan pencabutan , karena mungkin ada alasan medis yang mendasarinya.
Mengapa Anda perlu pencabutan gigi
Sebelum merekomendasikan prosedur pencabutan , dokter akan melakukan serangkaian tes dan perawatan pada gigi yang bermasalah.
Alasan gigi perlu dicabut biasanya untuk mengatasi masalah gigi segera dan menghindari komplikasi lebih lanjut.
Beberapa kondisi yang mungkin memerlukan pencabutan antara lain:
- Kerusakan gigi atau penyakit gusi yang serius
- Giginya patah akibat benturan tersebut.
- Gigi tersangkut di gusi (impaksi gigi)
- Terlalu banyak gigi
- Sakit gigi disebabkan oleh infeksi pada akar gigi
Pasien yang tidak dapat menjalani perawatan saluran akar atau sudah menjalani perawatan namun gagal mengobati infeksi gigi
Ini adalah fenomena dimana gigi menjadi goyang akibat nekrosis jaringan pada ruang tempat gigi menempel.
Posisi gigi tidak normal sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan di sekitarnya.
Tempat patahnya rahang dan gigi yang akan dicabut terletak di atas garis patahan.
Posisi gigi dekat dengan kelainan jaringan berbahaya seperti kanker gusi.
Selain kondisi di atas, pencabutan Juga dimungkinkan dengan mempertimbangkan aspek estetika. Hal ini biasanya dilakukan agar gigi tetap terlihat rapi selama perawatan ortodontik.
Kondisi yang perlu diperhatikan sebelum pencabutan gigi
Meski pencabutan gigi tidak menyebabkan kebutaan, ada beberapa masalah penglihatan yang mungkin terjadi setelah prosedur. Gangguan penglihatan ini biasanya hanya bersifat sementara.
Selain itu, pencabutan berisiko menimbulkan beberapa komplikasi. Salah satunya adalah gangguan penyembuhan luka pada jaringan tempat gigi dicabut. Kondisi yang disebut dry socket atau alveolar osteitis ini dapat menyebabkan nyeri hebat pada pasien.
Untuk mengurangi risiko komplikasi, pencabutan gigi sebaiknya hanya dilakukan oleh dokter gigi. Jika memungkinkan, hindari mencabut gigi sendiri di rumah. Jika Anda mempunyai atau sedang menderita kondisi medis tertentu, beri tahu dokter gigi Anda sebelum melakukan pencabutan gigi. Beberapa penyakit tersebut antara lain:
- Diabetes, terutama kadar gula darah yang tidak terkontrol
- Tekanan darah tinggi
- kelainan jantung bawaan
- kelainan katup jantung
- penyakit kelenjar adrenal
- penyakit hati
- penyakit tiroid
- penyakit endokarditis
- Gangguan sistem kekebalan tubuh (seperti HIV)
- Beri tahu juga dokter Anda jika Anda sedang hamil atau mengonsumsi obat pengencer darah seperti aspirin.
Setelah pencabutan selesai dan efek obat biusnya hilang, biasanya Anda akan merasakan nyeri. Namun, hal ini normal dan Anda tidak perlu khawatir.
Proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi biasanya memakan waktu 1-2 minggu. Untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi,
Berikut beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan:
- Hindari minum melalui sedotan selama 24 jam setelah pencabutan gigi.
- Jangan merokok.