Benteng Sigiriya di Sri Lanka
Situs Benteng Sigiriya ini atau banyak yang menyebut nya Istana Ajaib di atas batu raksasa yang menyerupai benteng ini adalah situs yang paling banyak di kunjungi,
tidak heran kenapa Monumen ini bersejarah paling berharga di pulau ini dan jika kita kesana mendaki nya sepadan dengan pemandangan jika kita berada di puncak nya,
banyak hal yang dapat dilihat di Sigiriya yaitu pendakian, pemandangan dan segala sesuatu diantaranya yang akan menjadikan pengalaman di Sri Lanka yang sempurna.
Cerita dan letak Benteng Sigiriya
Sigiriya merupakan reruntuhan benteng kuno yang pernah dibangun pada akhir abad ke-5 M diatas pilar batu monolitik yang luar biasa.
Bebatuan itu menjulang hingga pada ketinggian pada 349 Meter diatas permukaan laut dan sekitar 180 Meter diatas dataran sekitarnya.
Pada tahun 477 hingga 495 Raja Sihala Kashsyapa I yang memerintahkan membangun karya monumental ini.
Kehidupan pada pemerintahan Raja Kashyapa penuh dengan pemberontakan dan kontroversi yang dimana sejarah Sigiriya menyatakan
bahwa Raja Kashyapa dilahirkan dari selir non-kerajaan dan tidak berhak atas takhta. Dia memberontak melawan ayah raja nya yaitu Dhatusena,
yang dimana akhir nya memenjarakan dan akhir nya membunuhnya dan menguburkannya di tembok.
Pada akhir nya Raja Kashyapa lebih memilih Benteng Sigiriya tersebut sebagai kediaman kerajaan nya karena khawatir
dengan potensi serangan dari saudara nya yaitu Moggalana, yang dimana adalah pewaris sah takhta.
Tetapi ada juga yang mempercayai bahwa batu tersebut merupakan biara Budha sebelum Raja Kashyapa menggunakan Sigiriya sebagai kediaman kerajaan.
Benteng Sigiriya ini digunakan kembali sebagai biara setelah kematian Raja Kashyapa dan akhir nya ditinggalakan pada abad ke-14.
Raja Kashyapa pun menciptakan ‘Dinding Cermin’ yang sangat halus sehingga dia bisa melihat bayangannya saat dia lewat.
Ada juga bukti tembok sepanjang 140 meter yang dipenuhi lukisan wanita yang lebih banyak dikenal nya dengan sebutan “Sigiriya Frescoes”,
lukisan lukisan ini sebagian mas9ih terlihat sampai sekarang.
Jalur Pendakian menuju ke Sigiriya
Cara untuk mengakses ke keajaiban Benteng Sigiriya adalah dengan menaiki tangga. Batuan ini tinggi nya kurang lebih 200 meter
dan para pendaki atau pengunjung yang akan keatas harus menaiki 1.200 anak tangga, terbagi diantara beberapa anak tangga hingga mencapai puncak sana.
Ketika menaiki keatas sana, para pengunjung akan menemukan tiga komplek bangunan batu yang berbentuk Sigiriya Rock,
yaitu Elephant Rock, Lion’s Rock dan Cobra Rock.Untuk dapat mengelilingi area ini para pengunjung harus mendaki dan menyusuri anak tangga yang telah disediakan,
harus di ingat para pengunjung yang akan ke puncak dapat menaiki anak tangga yang mulus, maka dari itu para pengunjung harus siap dengan fisik dan stamina yang prima.
Akan ada beberapa anak tangga yang bentuk nya nyaris tegak lurus, demikian juga para pengunjung harus
melewati sisi punggung bukit yang telah dipasang anak tangga yang dibuat nya secara manual.
Area Terjal
Tentu akan ada area terjal untuk didaki dan ini akan mampu membuat para pengunjung seakan untuk menyerah untuk mencapai puncak.
Elephant Rock dapat dicapai tanpa harus didaki sedangkan Cobra Rock dapat dicapai melalui rute yang berbeda pada saat nanti menuruni bukit.
Saat diatas nanti angina akan berhembus kencang, maka diatas bukit nanti anak tangga yang dipijak pun akan bergoyang,
kondisi anak tangga yang sangat sempit dan harus dilalui dua arah oleh para pengunjung. Sedangkan Lions Gate merupakan bagian dari Lion’s Rock.
Lion’s Rock yang sekarang masih tersisa berupa tapak kaki sang singa, sedangkan bagian yang lain telah musnah.
Saat nanti menyusuri beberapa bagian anak tangga akhir nya pengunjung akan tiba di salah satu gua yang sangat sempit.
Diantara dalam nya gua tersebut terdapat beberapa galeri lukisan yang dibuat dengan tangan pada langit langit serta dinding gua.
Alkisah pada saat sang Raja pada masa itu memiliki 500 orang istri dan satu persatu istri nya tersebut dilukis pada langit langit serta dinding gua,
tetapi lukisan wanita yang masih tersisa saat ini hanya sekitar 20-an lukisan.
Saat berada diatas puncak Sigiriya
Dimana pada saat para pengunjung telah mendaki dan berada diatas puncak Sigiriya akan disuguhkan dengan pemandangan diatas puncak bukit
yang terhampar begitu indah yang dapat membuat para pengunjung kagum dengan keindahan dari atas puncak.
Dimana dari pemandangan jauh para pengunjung akan melihat kota Dambula dan patung Buddha raksasa Golden Temple dari atas.
Dan dipuncak bukit ini anda juga dapat memandang sisa sisa hall atau tempat Raja dan permaisuri serta selir nya yang berjumlah 500 orang mengadakan pesta dansa.
Waktu yang ditempuh oleh para pengunjung untuk mendaki keatas bukit sana membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam,
sedangkan pada saat menuruni bukit membutuhkan waktu kurang lebih 40 menit.
Ketika turun dari puncak sana dan melewati gua, para pengunjung akan berjalan melewati dinding kaca ( Mirror Wall),
dinding tersebut dari porselen yang sangat mengkilap sehingga menyerupai kaca.