Efek Samping Dari Obat Tidur, Perlu Tahu!
topfitnesstips.online – Obat Tidur? Bagi penderita gangguan tidur seperti insomnia, mengonsumsi obat tidur mungkin bisa menjadi solusi untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak. Meski obat tidur boleh digunakan, namun nyatanya memiliki efek samping dan risiko yang cukup besar. Hal ini mungkin belum diketahui banyak orang.
Mengonsumsi obat tidur sangat aman dan dapat ditoleransi dengan baik. Namun jika digunakan secara tidak tepat, seseorang bisa saja menghadapi masalah. Anda perlu berhati-hati saat mengonsumsi obat karena dapat menyebabkan kecanduan.
Efek samping minum obat tidur
Mengonsumsi obat seringkali tidak disadari efek langsung dan jangka panjang . Efek berbahaya dari obat antara lain kejang dan kesulitan bernapas. Beberapa orang juga mengalami reaksi alergi yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, nyeri dada, mual, dan bengkak.
Beberapa efek samping ini dapat menyebabkan overdosis yang fatal. Namun gejala umum dan efek samping yang sering terjadi antara lain:
- pusing
- mulut kering;
- Kesulitan berkoordinasi;
- kantuk di siang hari;
- mimpi yang tidak biasa;
- gatal dan bengkak;
- sakit kepala ringan;
- Pernapasan terasa tertekan
Orang yang menggunakan obat dalam jangka waktu lama cenderung mengalami peningkatan efek samping. Seiring waktu, jika Anda terus mengonsumsi obat, zat tersebut akan menumpuk di tubuh Anda dan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Efek sampingnya antara lain tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur, dan depresi.
Parasomnia adalah efek samping yang lebih berbahaya
Beberapa obat tidur berpotensi memiliki efek samping yang lebih berbahaya, termasuk parasomnia. Parasomnia adalah gerakan, tindakan, dan tindakan yang tidak terkendali, seperti berjalan dalam tidur. Selama acara tidur, Anda tidak tahu apa yang terjadi.
Peristiwa tidur merupakan perilaku tidur kompleks yang dapat mencakup makan saat tidur, melakukan panggilan telepon, atau berhubungan seks saat tidur. Mengemudi sambil tidur adalah efek samping serius lainnya dari obat . Parasomnia jarang sulit dideteksi setelah pengobatan dimulai.
Setiap kali Anda mengalami perilaku tidur yang kompleks (bahkan sekali pun), Anda harus segera berhenti menggunakan obat resep Anda.
Pengobatan keracunan obat dapat dilakukan secara rawat inap maupun rawat jalan. Rehabilitasi rawat inap, yaitu pasien tinggal di fasilitas rehabilitasi dan mendapat pengawasan medis dan psikologis secara berkelanjutan. Cara ini dianggap sebagai cara terbaik untuk mencapai ketenangan.
Rehabilitasi rawat inap juga direkomendasikan bagi orang-orang yang kecanduan obat , pernah menjalani rehabilitasi yang tidak lengkap di masa lalu, atau tinggal di lingkungan di mana obat-obatan atau alkohol mudah dijangkau.