Ketahui Risiko Kesehatan Terlalu Sering Makan Sushi
topfitnesstips.online – Sushi berasal dari Jepang dan terdiri dari nasi yang dicampur dengan cuka, ikan mentah atau matang, buah-buahan dan sayuran. Bungkus semuanya dengan rumput laut dan makan bersama. Ingatlah bahwa makan sushi terlalu sering dapat meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan tertentu.
Sushi dianggap sebagai makanan sehat dengan banyak manfaat kesehatan. Sushi biasanya disajikan dengan kecap, wasabi, dan acar jahe. Hidangan ini pertama kali populer di Jepang pada abad ke-7 sebagai cara mengawetkan ikan. Ikan yang sudah dibersihkan ditempatkan di antara nasi dan garam dan dibiarkan berfermentasi selama beberapa minggu.
Cuka mulai ditambahkan ke nasi pada pertengahan abad ke-17. Tujuannya adalah untuk mempersingkat waktu fermentasi dan meningkatkan cita rasa. Pada abad ke-19, ketika ikan mentah segar siap saji mulai digunakan dalamsushi, proses fermentasi tidak lagi digunakan.
Mengonsumsi ikan segar kini menjadi perbincangan karena dianggap dapat menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan, apalagi jika dikonsumsi terlalu sering.
Lalu apa saja risiko makan sushi terlalu sering?
1. Resiko keracunan merkuri dan zat lainnya
Risiko makan sushiyang pertama adalah keracunan merkuri dan zat lainnya. Pasalnya, ikan yang kita makan mungkin mengandung logam berat seperti merkuri akibat pencemaran laut. Beberapa ikan, termasuk tuna, ikan todak, dan makarel, mengandung merkuri yang tinggi.
Sedangkan ikan laut dengan kandungan merkuri rendah antara lain salmon, belut, bulu babi, trout, kepiting, dan gurita. Untuk menghindari risiko tertelan, sebaiknya hindari jenis ikan yang dianggap paling terkontaminasi untuk mengurangi risiko keracunan.
2. Terdiri dari karbohidrat olahan dan rendah serat.
Risiko makan sushi berikutnya mungkin karena karbohidrat olahannya dan kandungan seratnya yang rendah. Ini karena bahan utama sushi adalah nasi putih olahan. Proses ini menghilangkan hampir semua serat, vitamin, dan mineral.
Terlalu sering mengonsumsi karbohidrat olahan dapat meningkatkan kadar gula darah Anda. Hal ini dapat meningkatkan risiko peradangan pada tubuh, diabetes, dan penyakit jantung. Selain itu, nasi sushiseringkali diolah menggunakan gula.
Tambahan gula dan rendahnya kandungan serat pada sushi menyebabkan makanan cepat terurai di sistem pencernaan Anda. Hal ini menyebabkan kadar gula darah dan insulin melonjak. Anda bisa mengganti nasi putih dengan nasi merah untuk versi yang lebih sehat.
3. Rendah protein dan tinggi lemak.
Risiko mengonsumsi sushi berikutnya berasal dari kandungan proteinnya yang rendah dan kandungan lemaknya yang tinggi. Sushi sering dianggap sebagai makanan yang efektif untuk menurunkan berat badan. Namun, banyak jenis sushi yang dibuat dengan saus tinggi lemak dan adonan tertentu, sehingga justru meningkatkan kandungan kalorinya.
Selain itu, sepotong sushi mengandung sedikit ikan atau sayuran. Hal inilah yang membuat sushi menjadi makanan yang miskin protein dan serat. Jika iya, sushitidak terlalu efektif dalam mengurangi rasa lapar dan nafsu makan.
4. Kandungan garam yang tinggi.
Risiko makan sushi berikutnya adalah kandungan garamnya yang tinggi. Selain pada nasi yang dimasak dengan garam, garam juga terdapat pada asinan sayur. Disajikan dengan kecap asin tinggi. Terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi garam meningkatkan risiko kanker dan tekanan darah tinggi.
5. Terkontaminasi bakteri atau parasit
Risiko konsumsisushi selanjutnya mungkin disebabkan oleh kontaminasi bakteri atau parasit. Makan ikan terlalu sering meningkatkan risiko Anda. Spesies yang paling umum ditemukan termasuk Salmonella, bakteri Vibrio, dan parasit Anisakis dan Diphyllobotrium.
Nah, intinyasushi sebenarnya boleh dimakan dalam batas wajar. Namun, terlalu sering mengonsumsisushi dapat menimbulkan beberapa dampak negatif di atas. Untuk mengurangi risiko Anda, pertimbangkan makan di restoran dengan reputasi kebersihan dan kualitas yang baik.