Makanan Berminyak Bisa Menimbulkan Bahaya!
topfitnesstips.online – Makanan Berminyak bukanlah makanan sehat, namun nyatanya sangat sulit untuk dihindari. Makanan berlemak dengan kandungan lemak tinggi. Jenis lemak dalam makanan ini juga kebanyakan merupakan lemak jahat yang berbahaya bagi kesehatan.
Jadi apa efek yang mungkin terjadi dari sering makan makanan berlemak?
Bahaya makanan berlemak bagi kesehatan
Cara memasak yang sederhana dan praktis adalah dengan cara digoreng. Untuk alasan ini, makanan berlemak paling sering dimakan
Masih masuk akal untuk makan makanan kaya minyak seminggu sekali. Namun, konsumsi minyak yang terlalu sering dan berlebihan dalam makanan dapat menyebabkan masalah kesehatan berikut ini.
1. Gangguan pada sistem pencernaan
Kelebihan minyak yang berasal dari makan gorengan dapat membebani sistem pencernaan.
Proses mencerna lemak membutuhkan waktu lebih lama dari nutrisi lain, sehingga lemak lebih dalam di perut.
Sistem pencernaan pada akhirnya bekerja lebih keras untuk memecah makanan yang berasal dari makanan berlemak. Seiring waktu, gejala seperti kembung, mual, atau sakit perut dapat muncul.
Makanan ini juga bisa memicu gejala pada penderita gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), pankreatitis kronis, atau muntah. Kram, sakit perut, dan diare dapat terjadi.
2. Membunuh bakteri baik di usus
Ada banyak bukti bahwa apa yang Anda makan memengaruhi keseimbangan bakteri baik di usus Anda.
Usus Anda memiliki bakteri baik yang bertanggung jawab untuk menjaga kekebalan dan mendukung berbagai fungsi lainnya.
Konsumsi makanan berlemak secara berlebihan dapat mengganggu keseimbangan bakteri di usus. Lemak membunuh bakteri baik, yang meningkatkan jumlah bakteri jahat.
Perubahan jumlah bakteri usus tidak hanya memengaruhi kekebalan, tetapi juga pencernaan serat, berat badan, kesehatan jantung, dan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
Jadi mulailah dengan membatasi konsumsi makanan tinggi minyak.
3. Memicu tumbuhnya jerawat
Jerawat tidak langsung muncul setelah makan gorengan atau makanan lain yang banyak mengandung minyak.
Namun, asupan minyak yang berlebihan lambat laun dapat mengganggu keseimbangan hormonal dalam tubuh.
Ketidakseimbangan hormon adalah salah satu penyebab jerawat. Selain itu, makanan berlemak bisa merangsang kerja kelenjar sebaceous di kulit. Akibatnya, minyak berlebih menyumbat pori-pori dan menyebabkan terbentuknya jerawat.
Anda mungkin telah memperhatikan bahwa sebagian besar makanan berlemak juga mengandung gula.
Kelebihan lemak dan gula dapat memperburuk peradangan pada tubuh. Pada akhirnya, jerawat tidak hanya sulit disembuhkan, tetapi juga bisa bertambah parah.
4. Meningkatkan risiko obesitas
Lemak dan minyak sering dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas.
Tak heran, mengingat makanan tinggi lemak justru mengandung lebih banyak kalori. Singkatnya, setiap gram lemak dapat menyumbang sekitar 9 kalori untuk tubuh Anda.
Jika Anda sering mengonsumsi makanan berlemak, asupan kalori harian Anda pasti akan meningkat.
Misalnya, kalori pada tahu goreng bisa mencapai lebih dari 100 kkal. Sekarang bayangkan berapa asupan kalori Anda jika Anda makan gorengan setiap hari.
Asupan lemak yang tidak dipadukan dengan pola makan dan gaya hidup sehat dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan obesitas. Keduanya merupakan faktor risiko berbagai penyakit, mulai dari penyakit jantung, diabetes, hingga radang sendi.
5. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes
Terlalu banyak makanan berlemak dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, terutama penyakit jantung dan diabetes.
Ini berdasarkan penelitian oleh Harvard School of Public Health terhadap 100.000 pria dan wanita di atas usia 25 tahun.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang makan gorengan empat hingga enam kali seminggu memiliki risiko 39% terkena diabetes tipe 2. Risiko penyakit jantung juga meningkat sebesar 23% dibandingkan mereka yang makan gorengan seminggu sekali.
Sementara itu, orang yang makan gorengan tujuh kali atau lebih dalam seminggu memiliki risiko sekitar 55% lebih tinggi terkena diabetes.
Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan membatasi konsumsi makanan berlemak.