5 Makanan Yang Wajib Dikonsumsi Saat Program Hamil
topfitnesstips.online – Program Hamil sebelum hamil meningkatkan kesuburan dan mengurangi risiko gangguan kesehatan bagi ibu dan anak. Makanan sehat untuk dimakan termasuk karbohidrat, protein, lemak sehat, buah dan sayuran, dan produk susu. Ada berbagai jenis termasuk
Diet sehat dan bergizi penting untuk kehamilan yang sehat. Sebaliknya, saat merencanakan kehamilan, sebaiknya ibu memulai dengan mengonsumsi makanan yang dapat menunjang keberhasilan perencanaan kehamilan.
Mengonsumsi makanan sehat sebelum hamil memiliki banyak manfaat. Misalnya, meningkatkan kesuburan ibu, mengurangi risiko cacat lahir seperti spina bifida, dan mengurangi risiko preeklampsia selama kehamilan.
Pertanyaannya, makanan apa saja yang sebaiknya Anda konsumsi selama merencanakan kehamilan?
Berbagai Makanan Sehat untuk Program Hamil
Makan makanan yang sehat dan bergizi penting untuk kehamilan yang sehat. Sebaliknya, saat merencanakan kehamilan, sebaiknya ibu memulai dengan mengonsumsi makanan yang dapat menunjang keberhasilan perencanaan kehamilan.
Mengonsumsi makanan sehat sebelum hamil memiliki banyak manfaat. Misalnya, meningkatkan kesuburan ibu, mengurangi risiko cacat lahir seperti spina bifida, dan juga mengurangi risiko ibu menderita preeklampsia selama kehamilan.
Pertanyaannya adalah makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi saat merencanakan kehamilan.
1. Buah-buahan dan sayuran
Anda bisa makan makanan sehat ini sebanyak yang Anda mau. Sebuah studi Harvard School of Public Health terhadap hampir 19.000 wanita menemukan tingkat masalah ovulasi yang lebih tinggi di antara wanita yang mengonsumsi lebih banyak lemak trans, karbohidrat, dan protein hewani.
Oleh karena itu, untuk menghindari masalah di atas, pastikan setengah dari piring Anda setiap kali makan terdiri dari buah dan sayuran segar. Para ahli mengatakan bahwa buah-buahan dan sayuran seperti semangka dan asparagus dapat memberi tubuh Anda glutathione dalam jumlah besar, yang penting untuk kualitas telur.
Juga, sayuran berdaun hijau seperti bayam, brokoli, dan bok choy. Buah-buahan seperti jeruk dan stroberi juga memberi ibu vitamin B9. Vitamin ini penting dalam mencegah cacat tabung saraf seperti spina bifida.
2. Lemak sehat
Makan makanan nabati yang sehat dalam jumlah sedang adalah bagian penting dari diet Anda. KacangZaitunMinyak zaitun, minyak bijiMengurangi peradangan dalam tubuh. Membantu mempromosikan ovulasi teratur dan ovulasi total.
Human Rights Watch menemukan tingkat keberhasilan hingga 3,5 kali lebih tinggi daripada perempuan yang tidak menghadiri food court. .
Penting juga untuk menghindari lemak trans (gumpalan biji yang ditemukan di banyak makanan ringan olahan seperti keripik kentang dan makanan kemasan) dan makan banyak lemak tak jenuh sebagai gantinya. Karena hal itu dapat mempengaruhi kemampuan Anda.
3. Karbohidrat kompleks
Untuk meningkatkan kesuburan, coba tingkatkan karbohidrat kompleks yang lambat dicerna dan batasi karbohidrat olahan. Tubuh Anda dengan cepat mencerna karbohidrat olahan seperti kue, roti putih, dan nasi putih dan mengubahnya menjadi gula darah. Studi menunjukkan bahwa pankreas melepaskan insulin ke dalam aliran darah untuk mencegah kenaikan kadar gula darah. Namun, kadar insulin yang tinggi dapat menghambat ovulasi.
Karbohidrat kompleks berserat tinggi seperti buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian dicerna secara perlahan dan lambat laun mempengaruhi gula darah dan insulin. Biji-bijian utuh yang hampir tidak dimurnikan juga merupakan sumber vitamin B, vitamin E, dan serat yang ramah kesuburan.
4. Protein
Ayam, bebek, kalkun, dan daging sapi tanpa lemak adalah sumber protein, seng, dan zat besi yang bagus untuk kehamilan yang sehat. Sebaliknya, penelitian tentang nutrisi dan kesuburan menunjukkan bahwa diet tinggi lemak jenuh, biasanya ditemukan dalam protein hewani, dapat dikaitkan dengan masalah kesuburan.
Sumber protein seafood juga bisa menjadi pilihan makanan untuk program hamil. Misalnya, ikan seperti salmon, tuna kaleng, dan sarden merupakan sumber DHA dan asam lemak omega-3 yang sangat baik. Ikan ini juga berkontribusi pada perkembangan sistem saraf bayi, mengurangi risiko kelahiran prematur.
5. Produk Susu
Jika ibu bebas laktosa, ganti produk susu tanpa lemak dan rendah lemak dengan produk susu penuh lemak lainnya seperti susu murni dan yogurt untuk mendukung kesuburan. Hal ini karena konsumsi susu rendah lemak terbukti meningkatkan risiko infertilitas ovulasi dibandingkan dengan susu rendah lemak.
Mengkonsumsi susu dan produk susu memberikan ibu kalsium yang cukup untuk kesehatan dan perkembangan gigi dan tulang bayi di masa depan.